Pernahkah Anda mendengar tentang osteoporosis? Atau justru memiliki pengalaman berkaitan dengan penyakit ini?
Osteoporosis adalah salah satu penyakit tulang yang sering menyerang lansia. Penyakit osteoporosis termasuk berbahaya karena merupakan silent disease atau penyakit yang tidak menunjukkan gejala. Karenanya, pada banyak kasus, penderita baru menyadari memiliki osteoporosis setelah mengalami patah tulang.1
Itulah mengapa penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan osteoporosis serta penyebab dan cara mencegahnya. Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Memahami Apa yang Dimaksud dengan Osteoporosis
Pertanyaan yang muncul pertama kali di benak Anda mungkin adalah apa itu osteoporosis.
Apa yang dimaksud dengan osteoporosis merupakan penyakit yang melemahkan tulang. Osteoporosis akan menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Akibatnya, penderita akan lebih berisiko mengalami patah tulang saat terjatuh atau bahkan ketika mengalami tekanan ringan, seperti membungkuk, bahkan batuk.2
Tulang manusia sebenarnya cukup padat dan kuat untuk menopang berat badan dan meminimalkan cedera berat akibat benturan. Namun, seiring bertambahnya usia, tulang secara alami kehilangan kepadatan serta kemampuan untuk regenerasi.
Nah, pada penderita osteoporosis, tulang menjadi lebih rapuh dan lemah dari seharusnya, sehingga rawan mengalami patah tulang.
Kebanyakan orang tidak menyadari telah menderita osteoporosis hingga mereka mengalami patah tulang. Osteoporosis dapat menyebabkan kerusakan pada setiap bagian tulang, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada tulang pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.3
Oleh karena itu, agar terhindar dari risiko patah tulang yang serius, Anda perlu mengenali gejala osteoporosis.
Sebenarnya tidak ada gejala pada tahap awal pengeroposan tulang, tetapi Anda dapat merasakan tanda-tanda osteoporosis, seperti:
- Nyeri punggung yang dapat disebabkan oleh patah atau rapuhnya tulang belakang
- Penurunan tinggi badan dari waktu ke waktu
- Postur tubuh membungkuk
- Tulang menjadi lebih mudah patah4
Penyebab Osteoporosis
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan osteoporosis dan gejalanya. Selanjutnya, Anda perlu tahu tentang faktor yang menjadi penyebab dari penyakit tulang ini.
Secara umum, osteoporosis disebabkan oleh berkurangnya kepadatan tulang. Sebenarnya, berkurangnya kepadatan tulang adalah hal normal yang terjadi seiring bertambahnya usia. Akan tetapi, sebagian orang berisiko kehilangan kepadatan tulang lebih cepat.
Inilah yang kemudian dapat menjadi penyebab osteoporosis dan meningkatkan risiko patah tulang.
Osteoporosis juga lebih rentan menyerang perempuan karena kepadatan tulang akan menurun dengan cepat setelah menopause. Meski begitu, osteoporosis juga bisa terjadi pada laki-laki, perempuan muda, dan anak-anak.
Beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab osteoporosis, yakni:
- Mengalami kondisi medis tertentu, seperti peradangan, gangguan hormon, dan masalah malabsorpsi.
- Riwayat keluarga osteoporosis, khususnya patah tulang pinggul pada orang tua.
- Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang yang dapat mempengaruhi kekuatan tulang dan kadar hormon, seperti tablet anti-estrogen.
- Menderita atau pernah mengalami kelainan makan, seperti anoreksia dan bulimia.
- Memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang rendah.
- Tidak berolahraga secara teratur.
- Sering minum minuman beralkohol dan merokok.5
Selain faktor-faktor di atas, kekurangan asupan kalsium juga dapat meningkatkan ancaman osteoporosis. Rendahnya asupan kalsium menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang, pengeroposan tulang dini, dan peningkatan risiko patah tulang. Oleh sebab itu, sering kali penyakit berupa pengeroposan tulang akibat kekurangan kalsium disebut sebagai osteoporosis.6
Cara Mencegah Osteoporosis
Osteoporosis memang merupakan penyakit yang bisa menimpa siapa saja seiring dengan bertambahnya usia. Kendati demikian, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko penyakit osteoporosis, di antaranya:
- Aktif secara fisik dengan rutin berolahraga yang dapat melatih menahan beban tubuh seperti berjalan kaki.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol.
- Jangan merokok.
- Jalani diet dengan gizi seimbang. Jangan lupa konsumsi menu lengkap bergizi seimbang (khususnya cukup protein), kaya kalsium, dan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.7
Itulah ulasan seputar apa yang dimaksud dengan osteoporosis, serta penyebab, gejala, dan cara mencegahnya. Jangan lupa untuk terus aktif berolahraga dan cukupi kebutuhan kalsium harian agar terhindar dari osteoporosis!
Referensi:
- NIH. Osteoporosis. Dari https://www.niams.nih.gov/health-topics/osteoporosis. Diakses pada 10 Desember 2023
- Mayo Clinic. Osteoporosis. Dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968. Diakses pada 10 Desember 2023
- Cleveland Clinic. Osteoporosis. Dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4443-osteoporosis. Diakses pada 10 Desember 2023
- Mayo Clinic. Osteoporosis. Dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968. Diakses pada 10 Desember 2023
- NHS. Osteoporosis. Dari https://www.nhs.uk/conditions/osteoporosis/. Diakses pada 10 Desember 2023
- Mayo Clinic. Osteoporosis. Dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968. Diakses pada 10 Desember 2023
- NIH. Osteoporosis. Dari https://www.niams.nih.gov/health-topics/osteoporosis. Diakses pada 10 Desember 2023