Orang tua perlu memahami bahwa nafsu makan anak-anak memang sering berubah dan mungkin tidak dapat Anda prediksi. Satu waktu anak bisa makan dengan lahap, tetapi tiba-tiba tidak mau makan di keesokan harinya. Hal ini terjadi karena faktor alami dalam pertumbuhan anak, termasuk suasana hati anak dan intensitas aktivitas harian.
Nah, orang tua tidak perlu khawatir, tetapi harus tetap memaksimalkan asupan nutrisi anak. Sebelum membahas tentang cara mengatasi anak yang susah makan, ketahui penyebabnya berikut ini:
Salah satu hal yang bisa menjadi penyebab anak susah makan ialah karena merasa bosan dengan menu makanan yang sama setiap hari. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk membuat menu makan si Kecil menjadi lebih menarik. Jadi, silakan berkreasi untuk membuat menu makanan sehat dengan tampilan yang menarik. Selain itu, kreasikan rasa makanan yang enak dan aroma yang menggugah nafsu makan anak. Misalnya, membuat kreasi bento, dengan perpaduan warna sayur cerah, dan mencetak makanan dengan tokoh kartun favorit anak.
Anak bisa jadi juga jadi susah makan karena porsi makanan terlihat sangat banyak dan berlebihan. Ini akan membuat mereka merasa kewalahan bahkan sebelum mencobanya. Berikan porsi yang sesuai untuk anak-anak tergantung dengan tahapan usia dan kebiasaan makannya. Jangan sampai anak dibuat tertekan dengan porsi yang tidak cocok dengan selera mereka.
Bila anak menolak makanannya, usahakan tidak memaksa karena mereka akan merasa tertekan saat makan. Bila anak dimarahi, dipaksa, dihukum, dibuat menangis, atau kondisi lain yang membuat anak stres, maka anak akan semakin tidak mau makan lagi. Kejadian ini bisa menjadi pemicu lain yang menjadi penyebab anak susah makan.
Orang tua bisa mencari cara mengatasi anak susah makan dengan mengajak secara halus, menyenangkan, dan penuh pengertian. Anak justru bisa merasa tertekan saat makan bila orang tua memarahinya, memaksa untuk menghabiskan makanan, atau akan dihukum bila tidak makan sayur. Itu akan membuat anak semakin tidak mau makan.
Perlu menjadi catatan juga bahwa anak bisa jadi susah makannya karena sudah makan camilan atau jajan sebelum makan besar.
Anak-anak memiliki lambung dan perut yang kecil untuk menampung makanan. Bila perutnya sudah penuh dan kenyang dengan jajanan atau cemilan, maka anak tidak akan mau makan lagi.
Maka dari itu, jangan berikan anak camilan sebelum dia makan besar. Orang tua juga harus mengatur jadwal jajan dan jenis makanan ringan apa yang boleh anak konsumsi. Orang tua sebaiknya memberikan anak camilan sehat seperti salad buah, yogurt, kue buatan sendiri, jus buah, dan snack sehat lainnya.
Penyebab anak susah makan lainnya adalah adanya distraksi saat makan. Beberapa orang dewasa memberikan mainan, ponsel, atau membiarkan anak menonton TV sambil makan dengan tujuan agar anak jadi meningkat nafsu makannya. Padahal, itu malah akan membuat anak tidak fokus makan. Mereka bisa jadi terbiasa mau makan hanya bila sambil menonton video atau bermain game.
Sebaiknya, ajarkan anak untuk fokus makan dan menikmati makanan dengan rileks, penuh rasa syukur, serta bahagia. Momen makan bersama juga bisa Anda gunakan untuk meningkatkan bonding antar anggota keluarga dengan mengobrol dan memberi perhatian satu sama lain.
Alasan terakhir dan perlu diperhatikan orang tua adalah anak susah makan karena sedang merasa tidak enak badan. Atau, anak malah merasakan sesuatu tidak nyaman di tubuhnya yang tidak bisa dia ungkapkan. Orang tua harus memperhatikan perubahan fisik dan sikap pada anak, lalu tanyakan apabila ada yang sakit atau semua yang anak rasakan.
Latar belakang medis tertentu yang membuat anak tidak nyaman untuk makan atau penyakit tersebut mempengaruhi nafsu makannya. Misalnya, anak sedang diare, sembelit, demam, alergi makanan tertentu, intoleransi makanan, mual dan muntah, atau mungkin masalah kesehatan lain yang lebih serius dan harus dikonsultasikan dengan dokter.
Bila orang tua sudah tahu penyebabnya, tentu akan lebih mudah untuk mengatasi anak susah makan. Asupan nutrisi anak sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak untuk bekalnya di masa depan