Cara Penuhi Kebutuhan Gizi dengan Susu Nutrisi untuk Lansia

Cara Penuhi Kebutuhan Gizi dengan Susu Nutrisi untuk Lansia

Semakin bertambah usia, tubuh memiliki kebutuhan gizi berbeda dan beberapa nutrisi esensial sangat penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh yang sempurna. Walaupun sudah lansia, tetap harus memperhatikan makanan agar terhindar dari penyakit dan dapat tetap aktif di hari tua.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi harian tersebut, Anda bisa memberikan susu nutrisi untuk lansia. Susu untuk lansia dapat menjadi kunci penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian orang tua.

Menghitung Kebutuhan Gizi Lansia

Lansia harus mengatur pola makan yang baik, selain itu, susu nutrisi juga dapat dijadikan pilihan tepat untuk bantu melengkapi kebutuhan nutrisi dan menunjang aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan lansia.

Berikut cara menghitung kebutuhan gizi pada lansia berdasarkan nutrisi yang dibutuhkan:

1. Kalori

Jumlah kalori harian yang dibutuhkan umumnya semakin berkurang pada lansia, tetapi tubuh tetap membutuhkan asupan kalori untuk dikelola menjadi energi. Manfaat kalori juga untuk menjalankan organ tubuh, sel-sel, serta proses dasar tubuh agar tetap berfungsi baik.

Berikut ini jumlah asupan kalori yang disarankan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk lansia dari National Institute on Aging:

  • Wanita: 1.600 kalori per hari untuk wanita tidak aktif dan 1.800 kalori per hari untuk wanita aktif.
  • Pria: 2.000 kalori per hari untuk pria lansia tidak aktif dan 2.200 kalori per hari untuk pria aktif.

Lansia yang masih mampu berjalan cepat lebih dari 3 mil atau sekitar 4,8 km per hari tergolong aktif secara fisik. Lansia dengan aktivitas padat membutuhkan asupan kalori yang lebih banyak.

Walaupun demikian, lansia tidak boleh sembarangan konsumsi makanan berkalori. Disarankan hanya konsumsi makanan yang mengandung kalori sekaligus nutrisi lainnya, seperti oatmeal, susu rendah lemak, susu kedelai, seafood, kacang dan biji-bijian, roti gandum, beras merah, telur, serta variasi buah dan sayur.

2. Protein

Kekurangan protein pada lansia dapat memicu kehilangan massa otot dan meningkatkan risiko osteoporosis. Protein adalah salah satu nutrisi untuk lansia yang penting, di mana berfungsi untuk meningkatkan massa otot, fungsi otot, kekuatan tulang, kepadatan mineral, memperbaiki jaringan tubuh, pembuatan sel-sel kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko patah tulang.

Selain itu, cara meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit pada lansia adalah dengan mencukupi asupan protein harian. Protein juga membentuk antibodi yang penting.

Rekomendasi dari Food and Nutrition Board adalah mengonsumsi protein sebanyak 0,8 gram/kg dari ukuran berat badan per hari. Kebutuhan protein akan meningkat bila lansia sedang sakit, masa penyembuhan, atau sedang dirawat di rumah sakit. Pasalnya, manfaat protein untuk membantu membangun dan memperbaiki otot, jaringan tubuh, sel-sel tubuh yang rusak, melancarkan aliran oksigen, dan melawan infeksi.

Asupan protein harian untuk lansia:

  • Pria yang Tidak Aktif Bergerak: 50-175 gram/hari.
  • Wanita yang Tidak Aktif Bergerak: 40-140 gram/hari.

Sementara itu, berikut ini sumber makanan protein tinggi:

  • Daging
  • Ikan
  • Telur
  • Seafood
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian
  • Susu
  • Produk olahan susu
  • Tahu
  • Selai kacang
  • Yoghurt

3. Serat

Serat adalah nutrisi penting untuk menjaga kelancaran sistem pencernaan. Selain itu, serat makanan juga membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 pada lansia.

Lansia membutuhkan asupan 30 grams per hari untuk pria, dan wanita lansia harus memenuhi 21 gram serat makanan. Sumber makanan berserat adalah beragam sayuran, buah, kacang-kacangan, kentang, dan buah-buahan.

4. Karbohidrat

Asupan kalori didapatkan dari makanan jenis karbohidrat. Bagi lansia, disarankan untuk pilih makanan karbohidrat kompleks karena tidak menghasilkan respon insulin yang cepat, sehingga cenderung lebih sehat karena dapat mengontrol glukosa dalam tubuh dengan baik.

Cara menghitung kebutuhan gizi pada lansia saat konsumsi karbohidrat:

  • Pria lansia yang tidak aktif bergerak: 225-325 gram/hari karbohidrat.
  • Wanita lansia yang tidak aktif bergerak: 180-260 gram/hari karbohidrat.

Contoh karbohidrat yang sehat bagi lansia adalah ubi, kentang, pasta, oatmeal, yogurt, susu, roti, buah, sayur, serta kacang dan biji-bijian. Hindari makanan karbohidrat sederhana seperti makanan manis, gorengan, makanan kaleng, atau junk food.

5. Lemak Sehat

Lemak sehat berfungsi sebagai sumber energi, menghangatkan suhu tubuh, serta membantu penyerapan berbagai vitamin. Lansia juga membutuhkan asupan lemak, tetapi harus jenis lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal—lemak sehat.

Contoh lemak baik atau lemak sehat adalah minyak zaitun, minyak canola, ikan, produk susu rendah lemak, alpukat, serta kacang dan biji-bijian.

Berikut ini cara menghitung kebutuhan gizi pada lansia dan kebutuhan lemak harian:

  • Pria yang tidak banyak bergerak: 44-78 gram lemak per hari.
  • Wanita lansia yang tidak banyak bergerak: 36-62 gram lemak per hari.

Lansia harus menghindari lemak jenuh seperti kue, daging olahan, gorengan, keripik, makanan kaleng, makanan olahan, dan beragam makanan ringan. Lemak jenuh atau lemak jahat memicu risiko dan penyumbatan darah.

6. Kalsium

Kalsium adalah nutrisi untuk lansia yang sangat penting. Kalsium bersama dengan vitamin D berperan penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, terutama untuk mencegah osteoporosis dan patah tulang yang rentan pada lansia.

Konsumsi kalsium, vitamin D, dan juga protein yang cukup membantu menurunkan risiko osteoporosis pada lansia. Berikut ini cara menghitung kebutuhan gizi pada lansia dalam kebutuhan kalsium harian:

  • Pria: 100-1200 mg protein per hari.
  • Wanita: 1200 kalori per hari.

Sumber makanan tinggi kalsium adalah susu, produk olahan susu, tempe, tahu, bayam, jus yang diperkaya, ikan, jeruk, seafood, dan sayuran berdaun hijau. Para lansia harus menjaga pola makan dengan memenuhi asupan kalsium harian dan bergizi tinggi.

7. Vitamin

Vitamin adalah esensial yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Kebutuhan vitamin lansia umumnya meningkat, mulai dari untuk menjaga sistem imun, memperbaiki kerusakan jaringan, menjaga fungsi organ tubuh, mencegah penyakit terkait usia, dan menjaga performa tubuh. Berikut ini jenis vitamin untuk lansia yang paling penting:

  • Vitamin D

    Asupan vitamin D yang cukup dapat menurunkan risiko osteoporosis, patah tulang, penyakit kardiovaskular, masalah kognitif, gangguan pencernaan, dan mencegah kanker. Sumber vitamin D adalah kuning telur, ikan berlemak, jus buah yang diperkaya, hingga konsumsi vitamin D tambahan bila perlu. Bahkan, vitamin D juga dianggap sebagai mikronutrien yang berperan untuk mengatasi infeksi dan inflamasi pada tubuh.

  • Vitamin B12

    Manfaat vitamin B12 untuk mencegah anemia, gangguan pencernaan, demensia, depresi, multiple sclerosis, dan penyakit lain terkait penambahan usia. Sumber vitamin B12 adalah ikan, daging merah, daging unggas, telur, dan sereal yang diperkaya.

  • Vitamin C

    Cara meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit pada lansia adalah dengan memenuhi kebutuhan vitamin C harian. Vitamin C dapat meningkatkan sistem imun, kesehatan fisik, serta mencegah penyakit terkait usia. Sumber vitamin C adalah jambu biji, jeruk, kiwi, stroberi, dan dapat ditemukan di berbagai buah dan sayur lainnya.

8. Mineral

Pola makan lansia yang sehat harus memenuhi kebutuhan mineral seperti potasium dan zat besi. Lansia butuh asupan 4.700 miligram potasium per hari, bisa didapatkan dari makan produk susu, sayur, buah, dan minum susu. Juga harus konsumsi 8 gram zat besi per hari, didapat dari ikan, daging, unggas, dan biji-bijian.

Bahaya Kekurangan Gizi Pada Lansia

Kekurangan gizi pada lansia bisa berakibat fatal, di antaranya peningkatan risiko kematian, peningkatan risiko rawat inap, melemahnya sistem kekebalan tubuh, penurunan massa tulang dan kelemahan otot, serta sulitnya penyembuhan luka.1

Kekurangan gizi bisa berdampak buruk pada setiap sistem tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan komplikasi.2

Selain berdampak pada fisik, kekurangan gizi pada lansia juga memiliki efek negatif pada kondisi psikologis. Riset membuktikan bahwa masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan atau perubahan kondisi mental akibat berkabung dapat mempengaruhi nafsu makan dan minat makan seseorang.3

Kondisi tersebut bisa membuat kebutuhan gizi tidak tercukupi. Di sisi lain, kurangnya gizi juga akan memperburuk suasana hati dan tingkat energi. Kondisi ini akan menjadi lingkaran setan yang tak ada habisnya.

Ini artinya, kebutuhan utama nutrisi bagi usia lanjut adalah untuk memastikan kualitas hidup lansia tetap baik.

Cara Penuhi Kebutuhan Gizi dengan Susu Nutrisi untuk Lansia

Pilih Susu Nutrisi untuk Lansia yang Tinggi Protein

Selain makanan sehat untuk 60 tahun ke atas, jangan lupa, Anda juga bisa melengkapi nutrisi dengan pemberian susu untuk orang tua sebagai tambahan nutrisi. Bukan hanya memperkuat tulang agar terhindar dari osteoporosis, susu juga membantu lansia vitamin karbohidrat, dan berbagai nutrisi yang diperlukan oleh lansia.4

Bagi lansia, protein sangat penting untuk menjaga massa otot dan berat badan yang sehat, yang pada gilirannya membantu menjaga aktivitas sehari-hari dan mencegah penyakit kronis seperti diabetes.

Jumlah protein yang tepat juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesehatan lansia secara keseluruhan.5

Lansia juga membutuhkan protein lebih banyak karena penuaan membuat tubuh kurang efisien dalam memproses protein. Oleh karena itu, lansia perlu lebih banyak protein untuk mempertahankan massa dan kekuatan otot, kesehatan tulang, dan fungsi fisiologis penting lainnya.6

Susu merupakan sumber protein yang bagus untuk lansia.7 Pemberian susu nutrisiyang tinggi protein juga merupakan cara yang bagus untuk merangsang respon imun dan mengurangi respons peradangan pada lansia.8

Para lansia disarankan untuk minum susu minimal 2 gelas sehari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi esensial seperti protein, kalsium, dan vitamin.

Salah satu asupan susu lansia yang dapat dipilih adalah Boost Optimum. Boost Optimum adalah susu pengganti nutrisi untuk lansia yang mengandung 50% protein Whey serta 26 vitamin dan mineral lengkap.

Cocok diberikan untuk lansia yang membutuhkan suplementasi nutrisi, untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit, mengembalikan produktivitas, mempercepat masa penyembuhan, dan memenuhi nutrisi harian agar tetap aktif di hari tua.

Sebagai susu nutrisi untuk lansia, Boost Optimum tersedia dalam varian rasa vanila yang lezat. Jadi, jangan lupa pilih Boost Optimum sebagai asupan nutrisi tambahan untuk orang tua ya!

Referensi:

  1. ​​What to Know About Malnutrition in Older Adults- WEB MD. Retrieved on January 07, 2022 from https://www.webmd.com/healthy-aging/what-to-know-about-malnutrition-in-older-adults
  2. ​Malnutrition in older people - British Dietetic Association. Retrieved on January 07, 2022 from https://www.bda.uk.com/resource/malnutrition-in-older-people.html
  3. ​Association between Malnutrition and Depression in Elderly People in Razavi Khorasan: A Population Based-Study in Iran - National Library of Medicine. Retrieved on January 07, 2022 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3481766/
  4. ​Milk for Senior Citizen: Benefits Beyond Stronger Bones - Hello Doctor. Retrieved on January 07, 2022 from https://hellodoctor.com.ph/healthy-aging/nutrition-aging/milk-for-senior-citizen/
  5. ​Why is Protein Important for Seniors? Iora Primary Care. Retrieved on January 07, 2022 from https://ioraprimarycare.com/blog/best-protein-rich-foods-for-seniors/