Ingin Tahu Cara Mengukur Berat Badan Ideal? Simak Cara Berikut Ini!

Ingin Tahu Cara Mengukur Berat Badan Ideal? Simak Cara Berikut Ini!

 

Kapan terakhir kali Anda menimbang berat badan? Apakah berat badan Anda sudah termasuk ideal?

Berat badan ideal adalah berat badan yang paling menyehatkan dengan risiko sakit dan kematian paling rendah. Definisi tersebut dihasilkan melalui penelitian jangka panjang tentang hubungan antara karakteristik anatomi dan kesehatan menggunakan berat dan tinggi badan.1

Lalu, bagaimana cara mengukur berat badan ideal yang benar? Bisakah menggunakan indeks massa tubuh (BMI) sebagai cara menghitung berat badan ideal? Simak penjelasan berikut ini!

Cara Mengukur Berat Badan Ideal Menggunakan BMI

BMI adalah singkatan dari body mass index yang berarti indeks massa tubuh (IMT). BMI merupakan cara paling mudah dan murah untuk mengkategorikan apakah seseorang termasuk memiliki tubuh yang kurus, normal, gemuk, atau obesitas.2

Rumus untuk menghitung indeks massa tubuh atau BMI yaitu berat badan dalam satuan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.3

Misalnya, seseorang dengan berat badan 58 kilogram dan tinggi badan 160 centimeter, maka cara menghitung BMI-nya adalah:

Body Mass Index = berat badan (kg)/[tinggi badan (m) x tinggi badan (m)]

= 58/(1.60 x 1.60)

= 58/2.56

= 22.6

Setelah BMI diketahui, selanjutnya dapat melihat pada kategori BMI berikut ini:

  • Kurus, apabila BMI di bawah 18.5
  • Normal atau ideal, jika BMI antara 18.5 - 22.9
  • Gemuk, apabila BMI antara 23 - 27.5
  • Obesitas, jika BMI lebih dari 27.54

 

Rumus BMI tersebut juga kerap digunakan untuk rumus berat badan ideal. Indeks massa tubuh sering digunakan sebagai ukuran risiko kesehatan seseorang. Meskipun tidak menghitung lemak atau komposisi tubuh secara langsung, namun BMI menunjukkan korelasi erat dengan metode lain yang mengukur lemak tubuh secara langsung.5

Metode pengukuran lemak tubuh lainnya adalah dengan mengukur ketebalan lipatan kulit, penimbangan bawah air, impedansi bioelektrik, pengenceran isotop, dan absorptiometri sinar-X energi ganda (DXA). Namun sejumlah metode tersebut tidak selalu tersedia, sangat mahal, dan memerlukan tenaga ahli terlatih, sehingga lebih rumit.6

Berapa Berat Badan Normal untuk Dewasa dan Lansia?

Menghitung berat badan ideal untuk orang dewasa dan lansia berbeda dengan cara mengukur berat badan ideal pada bayi dan anak-anak. Perbedaannya terletak pada variabel yang digunakan, di mana untuk berat badan ideal bayi dan anak-anak turut memperhatikan usia dan jenis kelamin.7

Perhitungan BMI di atas digunakan untuk seseorang mulai usia 20 tahun ke atas. Namun demikian, untuk orang lanjut usia atau lansia, yakni usia di atas 60 tahun, pengkategorian BMI memiliki sedikit perbedaan.

Jika pada orang dewasa usia 20 tahun ke atas, standar BMI normal atau ideal adalah antara 18.5 - 22.9, pada lansia lebih baik memiliki BMI antara 23 - 27.5 atau gemuk. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan lansia memiliki rasio mortalitas atau peluang kematian paling rendah pada rentang tersebut.8

Memiliki indeks massa tubuh yang sedikit lebih tinggi pada lansia, yakni antara 25-27, akan membantu melindungi tulang yang mulai mengalami pengeroposan atau osteoporosis.9

Selain itu, ada beberapa keuntungan dari memiliki berat badan lebih pada lansia, yakni lebih sehat secara sosial dan emosional, kemampuan kognitif lebih baik, lebih mandiri, serta melindungi dari masalah osteoporosis dan anemia.10

Meski demikian, memiliki berat badan berlebih atau obesitas tetap erat kaitannya dengan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan muskuloskeletal (osteoartritis), dan kanker.11

Untuk menjaga berat badan ideal, Anda bisa mengonsumsi Boost Optimum yang tinggi protein whey dan mampu mempertahankan kekuatan otot orang tua. Boost Optimum juga punya kandungan vitamin D sebagai penjaga kepadatan tulang, vitamin E, B6, dan B12 untuk bantu meningkatkan daya tahan tubuh mereka.

Boost Optimum memberikan kebaikan prebiotik dan probiotik yang membantu menjaga kesehatan saluran cerna . Selain itu, lansia juga bisa mendapatkan manfaat lemak nabati untuk menjaga kesehatan jantung. Sebagai salah satu pilihan susu yang tersedia di pasaran, Boost Optimum memberikan berbagai manfaat baik untuk lansia.

Yuk, mari jadikan Boost Optimum sebagai susu pengganti makanan untuk orang tua yang susah makan. Tujuannya, agar kebutuhan nutrisi harian lansia dapat dilengkapi dengan baik setiap hari. Selamat mencoba!

 

Referensi:

  1. Chichester, S., Holmes, T. M., & Hubbard, J. (2021). Ideal body weight: A commentary. Clinical nutrition ESPEN, 46, 246–250. https://doi.org/10.1016/j.clnesp.2021.09.746
  2. CDC. About Adult BMI. Dari https://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html. Diakses 27 Mei 2023
  3. Harvard. Healthy Weight. Dari https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/healthy-weight/. Diakses 27 Mei 2023
  4. Kvamme JM, Holmen J, Wilsgaard T, Florholmen J, Midthjell K, Jacobsen BK. (2012, July 1). Body mass index and mortality in elderly men and women: The Tromsø and HUNT studies. Journal of Epidemiology & Community Health. https://jech.bmj.com/content/66/7/611
  5. MedlinePlus. Body Mass Index. Dari https://medlineplus.gov/ency/article/007196.htm#. Diakses 27 Mei 2023
  6. Verywell Health. Healthy Weight and BMI Range for Older Adults. Dari https://www.verywellhealth.com/healthy-weight-and-bmi-range-for-older-adults-2223592. Diakses 27 Mei 2023
  7. WHO. Obesity and overweight. Dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight. Diakses 27 Mei 2023