KENALI KONDISI YANG BUAT LANSIA SUSAH MAKAN

lansia_sehat_mental

 

Membicarakan kesehatan lansia, umumnya sebatas tentang kondisi fisiknya saja. Padahal, kebahagiaan mental orang tua juga tidak kalah pentingnya untuk dijaga. Dengan kesehatan jiwa yang baik, kesehatan fisik lansia pun ikut terjaga.

National Association of Chronic Disease Directors menyatakan bahwa para lansia kerap mengalami depresi karena situasi yang tidak sama ketika masih muda dulu. Contohnya adalah kekuatan fisik serta kemampuan kognitif yang tidak sama lagi. Situasi ini cenderung mengganggu pikiran lansia karena membuat mobilitas mereka terbatas.

Lansia juga dapat merasa kurang semangat karena tidak lagi bisa melakukan berbagai kegiatan yang biasanya dilakukan ketika masih muda dulu. Hal ini lumrah terjadi pada orang tua yang memasuki masa pensiun. Kehilangan rutinitas dan status pekerjaan dapat otomatis akan mempengaruhi kepercayaan diri.

Lebih jauh lagi, situasi ini bisa memicu orang tua mengalami rasa jenuh dan bosan dan tidak nyaman dalam keseharian tanpa diisi kegiatan. Terlebih bila orang tua tadinya punya kegiatan aktif atau sudah bekerja dalam jangka waktu sangat panjang dan memiliki pangkat tinggi.

Beban pikiran juga bisa datang dari rasa kehilangan. Kepergian teman, anggota keluarga, apalagi pasangan akan mendatangkan kecemasan untuk orang tua Anda. Kesedihan yang berlarut nantinya akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lansia. Jika dibiarkan, orang tua Anda bisa mengalami gangguan tidur dan membuat risiko berbagai penyakit fisik lainnya.

Di sinilah dukungan keluarga menjadi hal yang sangat penting dimiliki oleh orang tua. Lansia yang memiliki hubungan baik dengan anak dan cucunya dapat memenuhi kebutuhan komunikasi serta interaksi yang diperlukan. Keakraban keluarga juga membantu mengatasi masalah kesepian yang dapat memicu depresi.

Anda dan orang tua bisa saling bertukar pikiran untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Obrolan antara lansia dan keluarganya pun mampu melatih ingatan jangka panjang dan jangka pendek mereka. Proses tersebut terjadi ketika lansia berkomunikasi dan mengingat suatu kejadian untuk diceritakan kembali. Di saat yang sama, lansia juga menstimulasi kemampuan otaknya untuk terus mengingat kosa kata harian yang bisa cenderung lupa bila tidak ada teman bicara.

Kehadiran keluarga di dalam kehidupan lansia dapat pula menenangkan emosinya. Mereka akan merasa terus dihargai dan disayangi, meskipun kondisi fisik mereka sudah menurun. Keluarga juga mampu memberikan semangat untuk terus hidup bagi lansia. Kehadiran anak dan cucu membuat mereka berpikir positif akan masa depan.

Keluarga juga dapat menjadi pemberi motivasi untuk lansia menjalani hidup sehat. Misalnya dengan menemani orang tua Anda berolahraga setiap hari atau sama-sama mengganti pola makan yang lebih baik. Keluarga dapat menjadi pengingat untuk terus menjalankan kebiasaan baik yang dibutuhkan lansia.

Anda pun bisa mengingatkan orang tua untuk selalu memenuhi nutrisi seimbang agar tetap sehat. Salah satunya dengan memberikan segelas Boost Optimum sebagai pelengkap gizi harian. Boost Optimum membantu lansia tetap sehat dengan kandungan protein whey, vitamin E, B6, dan B12 yang menjaga kekuatan otot dan daya tahan tubuh mereka. Dengan begitu, kesehatan fisik dan kebahagian orang tua pun terus terjaga.

Referensi:

Menjalani Gaya Hidup Sehat, Kunci Lansia Bahagia di Hari Tua