Susu merupakan salah satu asupan nutrisi yang menunjang pertumbuhan anak, termasuk di dalamnya adalah susu dengan whey protein. Jenis protein satu ini terbilang lebih unggul karena mudah dan cepat diserap oleh tubuh. Sebenarnya, apa saja kelebihan susu whey protein? Lalu, bagaimana cara minum susu whey protein yang tepat untuk anak? Simak ulasannya berikut ini.
Protein pada susu ada dua jenis, yaitu whey dan kasein. Kedua jenis protein ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Namun, kasein dicerna dengan lambat, sementara whey protein lebih cepat diolah serta diserap oleh tubuh.
Pengolahan whey protein di dalam tubuh dimulai pada lambung, kemudian berlanjut hingga usus halus. Proses ini memakan waktu sekitar 1,5 jam. Sementara itu, laju penyerapan whey protein dalam usus mencapai 10 gram per jam. Lebih tinggi dibanding kasein yang memakan waktu olah kurang dari 5 gram per jam.
Sebagai catatan bagi orang tua, kelebihan whey protein ada pada kandungan sembilan asam amino esensialnya. Asam amino ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan. Sembilan asam amino esensial tersebut di antaranya:
- Fenilalanin yang memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi protein dan enzim serta produksi asam amino lainnya.
- Valin adalah asam amino memiliki peran dalam merangsang pertumbuhan dan regenerasi otot dan terlibat dalam produksi energi.
- Treonin merupakan bagian utama dari protein struktural seperti kolagen dan elastin serta berperan penting dalam metabolisme lemak dan fungsi kekebalan.
- Triptofan berfungsi menjaga keseimbangan nitrogen dan sebagai prekursor serotonin yang merupakan neurotransmitter yang mengatur nafsu makan, tidur, dan suasana hati.
- Metionin berperan dalam metabolisme, detoksifikasi, pertumbuhan jaringan, hingga penyerapan zinc, selenium, dan mineral penting lainnya.
- Leusin berperan penting dalam sintesis protein dan perbaikan otot, serta membantu mengatur kadar gula darah, merangsang penyembuhan luka, dan menghasilkan hormon pertumbuhan.
- Isoleusin berperan dalam metabolisme otot, kekebalan tubuh, produksi hemoglobin, dan regulasi energi.
- Lisin yang memiliki peran utama dalam sintesis protein, produksi hormon dan enzim, serta penyerapan kalsium.
- Histidin yang berperan penting dalam produksi histamin, neurotransmitter yang penting untuk respons imun, pencernaan, dan siklus tidur-bangun.
Memilih susu dengan whey protein membantu orang tua untuk menjaga kesehatan anak dengan lebih baik. Jurnal Effect of Whey Supplementation on Circulating C-reactive Protein: a Meta-analysis of Randomized Controlled Trials menjelaskan bahwa protein whey dengan dosis tinggi secara signifikan dapat mengurangi protein C-reaktif (CRP), yaitu protein utama yang menandakan adanya peradangan dalam tubuh.
Penelitian Glutamine and Whey Protein Improve Intestinal Permeability and Morphology in Patients with Crohn's Disease: a Randomized Controlled Trial turut menunjukkan adanya potensi baik dari suplementasi protein whey pada pasien penyakit Crohn (salah satu penyakit radang usus). Namun karena bukti yang masih sedikit, maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat ini.
Susu whey protein juga membantu produksi antioksidan yang penting bagi tubuh, yaitu glutathione. Antioksidan satu ini tidak kita dapat dari makanan, melainkan diproduksi sendiri oleh tubuh. Dampaknya, sistem imun tubuh pun menjadi lebih kuat.
Setelah memahami pentingnya susu whey protein, orang tua dapat memahami cara minum susu whey protein untuk anak sesuai kebutuhannya. Anak-anak punya kebutuhan protein yang berbeda sesuai dengan usianya. Berikut adalah kebutuhan protein anak sesuai dengan usianya:
- Usia 2-3 tahun: 13 gram
- Usia 4-8 tahun: 19 gram
- Usia 9-13 tahun: 34 gram
Dikarenakan kebutuhan yang berbeda-beda tersebut, cara minum susu whey protein pun harus disesuaikan dengan jumlah asupan nutrisi harian, berat badan, serta usia buah hati Anda.
Orang tua bisa mengikuti pedoman minum susu yang diberikan oleh U.S. Department of Agriculture tahun 2010 secara umum. Takaran minum susu untuk si Kecil sesuai tahapan usianya adalah:
- Anak-anak di bawah usia 2-3 tahun mengkonsumsi setidaknya 2 cangkir susu setiap hari.
- Anak-anak berusia 4-8 tahun mengkonsumsi setidaknya 2,5 gelas susu setiap hari.
- Anak-anak berusia 9 tahun ke atas mengkonsumsi setidaknya 3 gelas susu setiap hari.
Anda juga bisa mengikuti pedoman gizi seimbang oleh Kemenkes yang menyebutkan anjuran minum susu untuk anak yakni dua hingga tiga porsi sehari. Susu di sini adalah termasuk susu berprotein serta asupan lainnya.
Setelah menyimak cara minum susu whey protein, waktunya Anda memilih susu tinggi whey protein untuk anak-anak. Jatuhkan pilihan pada Nutren Junior yang mengandung 50 persen whey protein. Keunggulan itu juga ditambah dengan asupan omega 3, 6, serta DHA.
Dalam segelas Nutren Junior, anak juga dapat menikmati manfaat serat pangan, 13 vitamin, dan 9 mineral. Menjadikan susu ini sebagai pelengkap nutrisi untuk mendukung pertumbuhan si Kecil tangguh mencapai potensi terbaiknya.