Anda mungkin sudah mengenal tentang penyakit diabetes atau gula darah. Yakni, penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah atau glukosa dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh, termasuk jantung, hingga saraf.
Penyakit diabetes yang paling umum adalah diabetes tipe 2, yang terjadi saat tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak memproduksi cukup insulin.1 Namun pernahkan Anda mendengar istilah prediabetes?
Prediabetes adalah “jembatan” menuju diabetes tipe 2. Kondisi ini mengindikasikan bahwa gula darah sudah berada di atas normal tetapi belum mencapai ambang diabetes tipe 2.2 Meskipun tidak dapat dianggap sebagai diabetes, prediabetes menjadi peringatan bagi kesehatan dan memerlukan tindakan preventif.
Pengertian Prediabetes Adalah?
Seperti telah disinggung di atas, prediabetes merupakan tanda awal diabetes tipe 2. Prediabetes adalah kondisi saat tubuh telah mengalami kadar gula darah tinggi, namun tidak cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2.3
Prediabetes adalah kondisi kesehatan yang serius karena menempatkan Anda pada peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.4
Diagnosis prediabetes dapat dilakukan dengan tiga metode tes darah, yakni A1C, glukosa plasma puasa, dan glukosa oral pasca 2 jam. Metode ini juga direkomendasikan untuk mengidentifikasi diabetes tipe 2 yang tidak terdiagnosis.
Anda akan didiagnosis mengalami prediabetes ketika hasil tes tersebut menunjukan kondisi berikut:
- A1C sebesar 5,7–6,4%
- Glukosa darah puasa 100–125 mg/dL
- Glukosa darah dua jam OGTT 140–199 mg/dL 5,6,7
Gejala Prediabetes
Prediabetes seringkali tidak menunjukan ciri-ciri penyakit gula. Anda bisa menderita prediabetes selama bertahun-tahun namun tidak menunjukkan tanda diabetes yang jelas, sehingga sering kali tidak terdeteksi sampai muncul masalah kesehatan serius.8
Salah satu kemungkinan tanda prediabetes adalah kulit menjadi gelap di bagian tubuh tertentu, seperti leher dan ketiak. Ketika prediabetes sudah berkembang menjadi diabetes tipe 2, Anda bisa mengalami gejala diabetes, seperti berikut:
- Meningkatnya rasa haus
- Sering buang air kecil
- Meningkatnya rasa lapar
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- kaki atau tangan kesemutan dan mati rasa
- Infeksi yang sering terjadi
- Luka yang penyembuhannya lambat
- Penurunan berat badan yang tidak diinginkan9
Faktor Risiko Prediabetes
Penyebab prediabetes sama dengan diabetes tipe 2, yaitu resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati Anda tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.
Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah. Ketika Anda tidak memiliki cukup insulin atau tubuh Anda tidak meresponnya dengan baik, Anda akan mengalami peningkatan kadar gula darah.10
Nah, kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor risiko berikut:
- Berat badan. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama prediabetes. Semakin banyak jaringan lemak tubuh semakin besar resistansi sel terhadap insulin.
- Pola makan. Konsumsi daging merah dan daging olahan, serta minum minuman manis dikaitkan dengan risiko prediabetes yang lebih tinggi.
- Kurang olahraga. Semakin kurang aktif Anda, semakin besar risiko prediabetes.
- Usia. Meskipun diabetes dapat terjadi pada semua usia, risiko prediabetes meningkat setelah usia 35 tahun.
- Sejarah keluarga. Risiko Anda terkena prediabetes meningkat jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes tipe 2.11
Selain faktor risiko di atas, Anda juga rentan mengalami prediabetes jika pernah mengalami diabetes gestasional, dan sindrom ovarium polikistik. Selain itu, sebuah penelitian menemukan bahwa ada faktor risiko lain untuk prediabetes termasuk hipertensi, rendahnya kadar kolesterol HDL, dan merokok.12
Pencegahan Prediabetes
Meskipun Anda telah didiagnosis prediabetes, Anda bisa mencegah kondisi tersebut berkembang menjadi diabetes tipe 2 sekaligus memulihkan kondisi agar gula darah kembali normal. Cara yang bisa Anda lakukan di antaranya:
1. Mengelola berat badan
Mengelola berat badan tetap dalam kisaran ideal dapat mencegah terjadinya resistensi insulin dan prediabetes. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa menurunkan 7% berat badan dapat mengurangi timbulnya diabetes tipe 2 sebesar 58%.13
2. Rutin olahraga
Usahakan melakukan aktivitas aerobik selama 30 menit (seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang) 5 hari seminggu (150 menit per minggu). Selain itu, lakukan beberapa latihan kekuatan, seperti angkat beban, setidaknya dua kali seminggu.
Latihan kekuatan membangun otot yang membantu menurunkan kadar gula darah, membantu tubuh merespons insulin dengan lebih baik, dan membakar kalori.14
3. Konsumsi makanan sehat
Pola makan tinggi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun dikaitkan dengan rendahnya risiko prediabetes. Cobalah rutin mengonsumsi makanan rendah lemak dan kalori serta tinggi serat.15
Nutren Diab mengandung kebaikan protein whey dan campuran serat pangan unik dengan karbohidrat kompleks yang rendah indeks glikemik untuk membantu menjaga kestabilan gula darah. Baca lebih lanjut di sini!
3. Berhenti merokok
Lakukan pola hidup sehat seperti tidak merokok dapat meningkatkan kerja insulin dalam tubuh.
Prediabetes adalah kondisi yang harus diperhatikan dengan sebaik mungkin. Sebab, prediabetes juga meningkatkan risiko kematian dan kejadian penyakit kardiovaskular, stroke, penyakit ginjal kronis, kanker, dan demensia.16 Karena itu, Anda tidak bisa menyepelekan prediabetes dan tetap waspada dengan gejala diabetes.
Referensi:
- WHO. Diabetes. Dari
https://www.who.int/health-topics/diabetes. Diakses 9 Desember 2023
- CDC. Prediabetes. Dari
https://www.cdc.gov/diabetes/basics/prediabetes.html. Diakses 9 Desember 2023
- Cleveland Clinic. Prediabetes. Dari
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21498-prediabetes. Diakses 9 Desember 2023
- CDC. The Surprising Truth About Prediabetes. Dari
https://www.cdc.gov/diabetes/library/features/truth-about-prediabetes.html. Diakses 9 Desember 2023
- NIH. Recommended Tests for Identifying Prediabetes. Dari
https://www.niddk.nih.gov/health-information/professionals/clinical-tools-patient-management/diabetes/game-plan-preventing-type-2-diabetes/prediabetes-screening-how-why/recommended-tests-identifying-prediabetes. Diakses 9 Desember 2023
- Primaya Hospital. Diabetes Basah dan Kering: Mitos dan Fakta. Dari
https://primayahospital.com/penyakit-dalam/diabetes-basah-dan-kering/. Diakses 9 Desember 2023
- CDC. Prediabetes. Dari
https://www.cdc.gov/diabetes/basics/prediabetes.html. Diakses 9 Desember 2023
- Mayo Clinic. Prediabetes. Dari
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/symptoms-causes/syc-20355278. Diakses 9 Desember 2023
- Cleveland Clinic. Prediabetes. Dari
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21498-prediabetes. Diakses 9 Desember 2023
- Mayo Clinic. Prediabetes. Dari
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/symptoms-causes/syc-20355278. Diakses 9 Desember 2023
- Budiastutik, I., Kartasurya, M. I., Subagio, H. W., & Widjanarko, B. (2022). High Prevalence of Prediabetes and Associated Risk Factors in Urban Areas of Pontianak, Indonesia: A Cross-Sectional Study. Journal of obesity, 2022, 4851044.
https://doi.org/10.1155/2022/4851044
- Cleveland Clinic. Prediabetes. Dari
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21498-prediabetes. Diakses 9 Desember 2023
- Web MD. How to Stop Prediabetes in Its Tracks. Dari
https://www.webmd.com/diabetes/stop-prediabetes-progression. Diakses 9 Desember 2023
- Mayo Clinic. Prediabetes. Dari
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/symptoms-causes/syc-20355278. Diakses 9 Desember 2023
- Schlesinger, S., Neuenschwander, M., Barbaresko, J., Lang, A., Maalmi, H., Rathmann, W., Roden, M., & Herder, C. (2022). Prediabetes and risk of mortality, diabetes-related complications and comorbidities: umbrella review of meta-analyses of prospective studies. Diabetologia, 65(2), 275–285. https://doi.org/10.1007/s00125-021-05592-3