Anak susah makan dapat menjadi hal yang memusingkan bagi para orang tua. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan berat tubuh anak tidak naik dan menghambat pertumbuhannya. Padahal, penting bagi orang tua untuk memantau agar berat badan anak sesuai dengan pertambahan usianya. Penyebab anak susah makan memang beragam, begitu juga dengan cara mengatasinya. Ada pendapat yang mengatakan bahwa masalah ini dapat diatasi dengan memberikan jenis susu tertentu. Benarkah? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Penyebab Anak Susah Makan
Sikap picky eater atau pemilih makanan pada dasarnya wajar pada anak. Terutama ketika anak merasa ada pilihan makanan yang lebih menarik dibandingkan yang kita sajikan. Namun ternyata, penyebab anak susah makan bukan selalu karena mereka merupakan picky eater. Hal ini juga bisa dipicu berbagai kondisi medis yang mungkin dialami si kecil.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab anak susah makan:
- Sembelit. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan di perut yang membuatnya tidak merasa lapar dan menolak untuk makan.
- Infeksi virus. Jika anak yang biasanya memiliki nafsu makan normal namun tiba-tiba tidak mau makan, ada kemungkinan anak mengalami masalah pada saluran pencernaannya. Penurunan nafsu makan yang dibarengi dengan gejala lain seperti sakit perut, mual, diare, dan banyak gejala lainnya dapat menandakan adanya infeksi virus.
- Esofagitis eosinofilik. Kondisi ini disebabkan penumpukan sel sistem kekebalan tubuh tertentu di kerongkongan yang dapat dipicu oleh alergi atau sensitivitas terhadap makanan atau asam lambung. Anak akan kesulitan makan karena kondisi kerongkongan yang membengkak.
- Sensitivitas makanan. Mirip dengan alergi, sensitivitas makanan membuat anak tidak dapat mekan jenis makanan tertentu karena akan memicu reaksi pada pencernaannya. Salah satu contohnya adalah penyakit celiac yang menyebabkan anak tidak dapat mengonsumsi gluten.
- Anoreksia nervosa atau gangguan makan lainnya. Lebih umum didiagnosis pada usia remaja, namun eating disorder seperti anoreksia nervosa juga pernah ditemukan pada anak usia 6-7 tahun. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh kondisi traumatis psikologis tertentu Selain yang disebutkan di atas, tentunya masih banyak lagi berbagai kondisi yang dapat menyebabkan anak susah makan. Apabila kondisi ini berlarut, sebaiknya segera periksakan kondisi si kecil ke dokter anak agar mendapat penanganan yang baik.
Susu untuk Anak Susah Makan
Ketika anak susah makan, kebutuhan nutrisi penting seperti protein, lemak baik, kalsium, vitamin D, vitamin C, zat besi, dan beberapa nutrisi lainnya tidak akan terpenuhi. Hasilnya, pertumbuhan anak dapat terhambat. Pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak pun tidak dapat optimal.
Susu menjadi salah satu asupan penting yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, terutama bagi anak yang susah makan. Pasalnya, susu mengandung berbagai vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan anak di masa pertumbuhan. Dilansir dari VeryWell Family, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak kecil seharusnya minum 2 gelas susu per hari, sedangkan anak yang lebih besar harus minum hingga 3 gelas.
Susu memang mengandung berbagai nutrisi seperti protein, kalsium, potassium, vitamin D, vitamin B12, dan beberapa vitamin serta mineral lainnya. Jadi tidak heran jika asupannya penting untuk mendukung nutrisi buah hati.
Selain berpotensi kekurangan nutrisi, anak yang susah makan kemungkinan akan sulit untuk naik berat badannya. Jika hal ini terjadi, orang tua dapat memilih jenis susu yang juga merupakan susu penambah berat badan untuk anak. Sehingga tidak hanya gizinya terpenuhi, tapi berat badan anak juga bisa naik sesuai dengan pertumbuhannya.
Nutren Junior dapat menjadi pilihan terbaik susu anak susah makan. Nutren Junior mengandung semua nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil mulai dari protein (dalam bentuk protein whey yang juga kaya akan antioksidan dan sistein untuk mendukung sistem imun tubuh si Kecil), lemak baik (omega 3, omega 6, dan DHA), 9 mineral (termasuk kalsium dan zat besi), dan 13 vitamin(termasuk vitamin D dan vitamin C).
Nutren Junior adalah pilihan susu yang direkomendasikan untuk anak susah makan yang berisiko malnutrisi maupun anak dengan gangguan pola makan dan gangguan pencernaan tertentu. Agar hasil lebih maksimal, orang tua tetap harus memberi anak makanan bergizi seimbang seperti variasi sayur-sayuran, buah-buahan, daging, telur, kacang dan biji-bijian, serta ikan dan makanan laut lainnya setiap hari.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan Lainnya
Ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan dan usahakan agar anak tidak susah makan. Apa saja caranya?
1. Hindari distraksi di waktu makan
Ketika sedang makan, sebaiknya biarkan anak fokus pada makanannya. Kegiatan seperti menonton TV atau bermain gadget mungkin dapat membuat anak lebih tenang. Namun di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi distraksi yang membuat anak tidak mencurahkan perhatian sepenuhnya pada makanan. Orang tua dapat memberikan contoh dengan tidak membiasakan diri menggunakan perangkat elektronik ketika sedang makan. Anda juga dapat memanfaatkan momen makan bersama untuk menunjukkan pada anak cara makan yang baik.
2. Berikan porsi yang tepat
Anak tidak menghabiskan makanannya bukan berarti susah makan, bisa jadi ini terjadi karena Anda memberikan porsi yang tidak sesuai. Lebih baik berikan makanan dengan porsi kecil. Apabila merasa kurang, anak selalu bisa meminta porsi tambahan.
Anda juga sebaiknya mengenali gaya makan si kecil. Ada anak yang makan lebih banyak saat sarapan atau makan siang dan makan lebih sedikit saat makan malah, ada juga yang sebaliknya. Pastikan Anda memberikan porsi yang sesuai dengan gaya anak.
3. Ciptakan suasana yang nyaman
Bukan hanya tempat yang nyaman, tapi orang tua juga harus dapat menciptakan suasana nyaman ketika anak makan. Jika suasana tidak nyaman, anak dapat kehilangan selera makannya. Meskipun Anda harus mendorongnya untuk makan, hindari terlalu memaksa dan menekan anak untuk makan, apalagi hingga meneriaki si kecil.
4. Ajak anak mempersiapkan makanan
Jika sudah cukup usia, Anda juga bisa mengajak anak membantu mempersiapkan makanan. Aktivitas ini juga dapat membantu bonding antara orang tua dan anak sekaligus dapat menjadi momen untuk mengetahui makanan jenis apa yang lebih disukai si kecil.
5. Hindari terlalu banyak camilan
Anak susah makan dapat disebabkan karena terlalu banyak makan dan minum di luar jam makan. Jika sudah merasa kenyang, tentunya si kecil akan menolak untuk makan pada jam seharusnya. Maka dari itu, orang tua harus dapat mengawasi setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi si kecil untuk memastikan asupan gizinya tetap terjaga.
6. Hindari waktu makan terlalu dekat jam tidur
Jika waktu makan terlalu dekat dengan jam tidur, anak mungkin akan mengantuk dan gelisah sehingga susah makan. Ditambah dengan rasa lapar, tentunya ini dapat membuat anak semakin rewel. Maka dari itu, sebaiknya jadwalkan makan beberapa jam sebelum tidur.
7. Buat makanan terlihat lebih menarik
Meskipun membutuhkan lebih banyak waktu, tidak ada salahnya menghias makanan untuk dapat meningkatkan nafsu makan anak. Jika anak susah makan sayuran, Anda dapat membentuknya agar terlihat lebih menarik atau dapat juga menyembunyikannya di makanan yang Anda siapkan.
Referensi:
- Iannelli, Vincent. 2020. Why Drinking Milk Is Recommended for Kids and What Milk Is Best. https://www.verywellfamily.com/milk-nutrition-and-recommendations-for-kids-2633871. Diakses 8 Juni 2021.
- Bradley, Jeanette. 2020. Possible Reasons Your Child Isn't Eating. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965. Diakses 8 Juni 2021.
- Bennett, Howard J. 2015. Advice from the pediatrician: What to do about picky eaters. https://www.washingtonpost.com/news/parenting/wp/2015/11/20/advice-from-the-pediatrician-what-to-do-about-picky-eaters/. Diakses 8 Juni 2021.
- Higuera, Valencia. 2019. What Can You Do If Your Child Refuses to Eat Anything?. https://www.healthline.com/health/parenting/child-refuses-to-eat-anything#picky-eating. Diakses 8 Juni 2021.
- Bernstein, Susan. 2016. Nutrients Your Kids May Be Missing. https://www.webmd.com/parenting/features/4-nutrients-your-child-may-be-missing#1. Diakses 15 Juni 2021