Betapa bersyukurnya aku. Mama dan papa masih diberi umur panjang, sehat wal’afiat, bisa melihat anak-anak dan cucu tersayang tumbuh dan berkembang. Berarti aku memiliki kesempatan untuk membahagiakan orang tua tercinta, mewujudkan segala mimpi menjadi nyata. Gaya hidup dan pola makan tak luput diperhatikan, termasuk susu nutrisi untuk orang tua yang dapat membantu kebutuhan nutrisi terbaik mereka.
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap anak untuk membahagiakan orang tua. Sejak dilahirkan, mulai berjalan, sekolah hingga bekerja kita pasti akan butuh bantuan orang tua. Termasuk ketika menikah dengan pilihan hati, kemudian memiliki anak yang menjadi cucu mereka.
Ini Caraku Wujudkan Mimpi Mama Papa Tercinta Menjadi Nyata |
Aku tak pernah mengenal papa mertua karena beliau telah tiada ketika suamiku masih duduk di bangku kuliah. Sedangkan mama mertua, aku hanya sempat beberapa kali bertemu dengannya hingga acara lamaran. Sebelum akad nikah beliau meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Praktis aku hanya memiliki mama dan papa kandung yang tak kan pernah tergantikan dan harus selalu kujaga. Hal-hal kecil ternyata bisa membuat hati mereka bahagia. Jadi tak melulu memberikan harta. Dipikir-pikir, sebesar apapun materi yang diberikan anak, tak akan sanggup membalasnya dengan impas.
Harapan dan Keinginan Orang Tua
Kata orang tuaku, “Bahagia sekali memiliki masa tua bebas finansial dan kesehatan tubuh tetap terjaga dengan baik. Papa dan mama masih ingin ikut jalan-jalan bersama para anak dan cucu”. Berharap aku dan kedua adikku bisa meneruskan usaha kontrakan rumah dan kamar kost yang berlokasi di Duren Tiga dan UI Depok.
Suamiku yang merancang seluruh bangunannya. Aa Rahmad dan dua adik iparku merupakan para menantu yang baik, sabar dan bisa memahami keinginan mama papa yang tentu sudah dianggap orang tua sendiri. Sekarang ini suamiku sedang menyusun itinerary wisata berenam yang ingin direalisasikan usai pandemi corona nanti.
Mama papaku berharap sekali semua anak dan cucunya kelak bisa naik haji seperti mereka. Jika memiliki rezeki bolehlah umroh dulu. Alhamdulillah tahun 2019 lalu aku dan suami telah melaksanakan ibadah umroh plus city tour Turki dan sempat mengunjungi Blue Mosque 😃
Mereka terutama papa sering memberi wejangan agar anak-anaknya rajin beramal, bersedekah, pokoknya melakukan segala kebaikan. Papa dan mamaku rajin sekali beribadah. Setiap hari selain salat lima waktu, diusahakan salat sunah dan mengaji.
Biasanya aku dan anak-anak mengaji seminggu sekali, datang ke rumah papa atau papa yang mampir ke rumahku. Makin ke sini mengajinya berkurang. Beliau ga pernah bosan menasehati supaya kami mesti mengaji di rumah tiap hari walaupun hanya satu ayat.
Mama Papaku Senang Traveling |
Papaku Achmad Sudjana merupakan alumnus Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengabdikan hidupnya di kantor PLN Duren Tiga hingga pensiun. Mamaku R. Nurdjannah adalah lulusan Sekolah Aisten Apoteker (SAA) Bandung dan pernah bekerja sebagai asisten apoteker di sebuah apotek di Bandung. Kini, meskipun sudah lansia, mama papaku masih produktif. Semangat dan kemauan mewujudkan mimpi itu tetap ada karena #MimpiTakKenalUsia 😃
Caraku Berbakti dan Membahagiakan Orang Tua
Ini caraku berbakti dan membahagiakan orang tua dengan hal yang sederhana, yang bisa membuat mereka tersenyum simpul, termehek-mehek, menangis terharu hingga tertawa bahagia. Simak bersama, yuk!
1. Selalu bersedia meluangkan waktu untuk mereka
Kita sering sibuk urusan domestik rumah tangga, pekerjaan dan sebagainya. Orang tua kadang ga menunjukkannya secara langsung, tapi mereka pasti selalu ingin dekat dengan anak dan cucunya. Menghabiskan waktu bersama mereka ga mesti jalan-jalan ke mall atau makan di tempat yang mahal kok.
Bagi mereka, waktu bersama anak adalah hal yang sangat berharga. Saat olah raga jalan cepat di pagi hari, biasanya aku mampir ke rumah mama papa. Kebetulan jarak dari rumahku ke rumah orang tuaku hanya sekitar 1,3 km aja.
Aku di Antara Koleksi Tanaman Mama Papa |
Kami belikan camilan donat, pisang goreng, lontong isi oncom aja sudah senang. Meskipun mereka bilang,”Ga usah repot-repot bawain makanan. Buat kamu dan anak-anak aja”. Kadang aku merasa malu, malah mama yang lebih sering kirim masakan ke rumahku, duh….! 😐
2. Jalin komunikasi yang hangat dan katakan rindu masakan mama
Ga perlu ditentukan setiap hari apa harus menelepon, Whatsapp atau video call. Yang penting adalah rutin menghubungi mereka walaupun ga ada sesuatu yang urgent. Jangan menelepon orang tua ketika ada perlunya aja.
Sapa dan tanya kegiatan yang sedang dilakukan, siapa tahu orang tua butuh bantuan. Sekadar menanyakan kabar dan kita memberi tahu kondisi saat ini, sudah cukup membuat hati mereka tenang dan bahagia. “Udah lama nih ga makan pepes tahu dan gulai ayam buatan mama,” kataku waktu itu.
Resep Masakan Mama Paling Enak Sedunia |
Eh, beberapa hari kemudian mama telepon atau WA aku untuk mengambil masakan kesukaannya. Masakan mama memang paling enak sedunia. Pepes ikan mas, tongkol cabai hijau, sayur asem, sayur daun singkong, rendang dasing sapi, soto khas Bandung yang pakai lobak, semur jengkol, asinan dan masih banyak lagi selalu mengundang selera.
3. Mau mengikuti saran dan nasehat orang tua
Naluri orang tua itu sangat kuat untuk anaknya. Ga ada orang tua yang ingin anaknya terjerumus ke dalam hal-hal buruk. Semua nasihat mereka adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian mereka pada kita.
Aku sering mengikuti saran dan nasihat mama dan papa. Malah sering minta pendapat jika ada sesuatu. Membeli rumah, kendaraan, bahkan hal-hal kecil pun aku percaya tips dan saran orangtuaku. In sya allah selain hati tenang, tentu bertambah berkah juga.
4. Buat mereka bangga dengan prestasi
Aku pernah bekerja kantoran di sebuah bank swasta, namun mengundurkan diri dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Sejak 2011 bakat dan hobiku tersalurkan dengan menulis. Menjadi blogger mulai tahun 2016 hingga kini ternyata mama papa juga senang dan bangga.
Kata orang tuaku, ”Apapun jenis pekerjaanmu, lakukan sebaik-baiknya. Kalau kamu bahagia, mama papa pasti ikut bahagia”. Meskipun belum solo, alhamdulillah aku telah menelurkan 6 buku antologi, 1 novel berantai Love Asset dan 1 buku anak Storypedia Nusantara. Antologi teranyar diterbitkan pada September 2020 berjudul ‘Indonesian Female Blogger’.
Mama papa juga bangga cucu mereka sholeh dan sholehah serta bersekolah di madrasah yakni MTs Negeri 4 Jakarta. Teteh Rafa dan Fakhri biasanya suka mengaji di rumah nini aki (bahasa sunda: nenek kakek), belajar hapalan ayat suci Al Qur’an, membantu pekerjaan ringan lainnya.
5. Berikan kejutan dan kumpul bersama anggota keluarga
Kami baru aja mengadakan syukuran sederhana ulang tahun ke-71 papaku pada 15 Agustus dan mama bertambah usianya menjadi 66 tahun di 7 September lalu. Tentu bahagia saat semua anggota keluarga hadir. Nasi tumpengnya dipesan ke tetangga yang merupakan teman mama arisan supaya mama ga kerepotan.
Mama orangnya ga bisa diam dan menganut kesempurnaan dalam segala hal dan ternyata menurun padaku 😃 Awalnya kepengen masak sendiri, tapi aku dan kedua adikku yakinkan, “Pokoknya mama tahu beres aja deh, makanan dan minuman siap di tempat ya”.
Perayaan Ulang Tahun ke-70 Papa |
Papa Berulang Tahun ke-71 |
Kumpul Bersama Saat Lebaran 1441 H |
6. Temani berobat ke dokter
Ada kalanya orang tua kami sakit, wajar karena sudah lansia. Papa mengidap diabetes, penyakit jantung bahkan dahulu pernah di bypass, stroke, nyeri sendi. Begitu pula dengan mama dengan penyakit osteoporosis dan sebagainya. Tentu kami mesti memerhatikan makanan yang dikonsumsi dan memberikan nutrisi terbaik yakni susu Boost Optimum dari Nestle Health Science yang sudah bisa di beli di sini.
Kue Kamir dan Masakan Padang Favorit |
Makan Siang di RM. Padang |
Ketika mama papa sakit misalnya, aku dan kedua adikku bergantian menemani. Pernah beberapa bulan lalu papa harus berkali-kali terapi lengannya di rumah sakit, mama juga nyeri sendi, aku temani. Sambil menunggu nomor antrian konsultasi, kami biasanya sarapan menu nasi uduk dan jajan kue kamir. Kadang setelah seleesai berobat kami makan siang gado-gado atau di RM. Padang favorit.
7. Aktivitas olahraga bersama
Seseorang yang sudah memasuki usia 65 tahun ke atas, bukan berarti ia jadi menomorsekiankan aktivitas fisik. Daya tahan tubuhnya di usia senja memang ga sebaik waktu muda dulu, mungkin lebih mudah kelelahan. Mengayuh sepeda statis, bermain tenis meja, senam aerobik, yoga, pilates dan sebagainya bisa menjadi pilihan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) waktu olahraga untuk lansia yang ideal adalah:
- Olahraga intensitas sedang minimal 150 menit dalam seminggu atau intensitas berat 75 menit dalam seminggu.
- Olahraga keseimbangan minimal 3 kali seminggu.
- Olahraga kekuatan atau ketahanan otot minimal 2 kali seminggu.
Salah satu cara merawat orang tua yang sudah lanjut usia dengan berjalan kaki, jogging, senam aerobik, bersepeda dan berenang merupakan aktivitas outdoor yang kami lakukan bersama. Lansia seperti orang tua kita disarankan tetap aktif berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjaga kesehatan lansia, asalkan disesuaikan dengan usia dan kemampuannya. Minimal melakukan peregangan sebagai aktivitas ringan yang bisa di lakukan di dalam atau pekarangan rumah.
Di masa pandemi Covid-19, aktivitas fisik memang terbatas apalagi setelah era new normal kini kembali PSBB. Meskipun lebih sering berada di rumah saja, kita masih dapat melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh.
Di Kolam Renang Ceria Kukusan Beji |
Sama-sama Suka Berenang |
Bersepeda di Sekitar Rumah |
Aktivitas Papa, Berkebun dan Berbenah Rumah |
Menyapu halaman, berkebun, berbenah rumah dan pekarangan biasa dilakukan berdua. “Itung-itung olahraga,” kata mereka sambil terkekeh. Alhamdulillah tanah kediaman orang tuaku cukup luas kira-kira 1000 meter persegi. Koleksi berbagai pohon buah dan tanaman anthurium di rumah pun cukup banyak.
Oh ya, sebenarnya kalau kita mau berolahraga di luar rumah pun tak mengapa. Yang penting kita wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak, membawa hand sanitizer dan sebagainya. Menikmati pemandangan alam yang indah sambil olahraga dapat menghempaskan kepenatan dan stres yang menerjang tubuh dan pikiran kita lho.
Jogging di Sentul, Bogor |
Menengok Lahan Perbukitan di Cigudeg |
Beberapa waktu lalu mama papaku jogging di Sentul, Bogor. Kadang cukup bersepeda santai di sekitar kediaman kami di Jagakarsa. Pilih waktu sepagi mungkin agar jalan raya masih sepi. Udara pun masih segar dan tentu lebih leluasa bergerak karena belum ramai orang-orang berkeliaran hehehe. Minggu lalu malah sempat berjalan-jalan di Cigudeg, menengok lahan perbukitan di sana.
8. Ajak traveling
Kalau jalan-jalannya bersama anak-anak, menantu dan para cucu, pasti makin mengasyikkan! Beberapa tahun aku kami mengajak mama dan papa ke museum dan Lava Tour Gunung Merapi. Di sana kami menyewa Land Rover beserta guide menjelajah sekitar Museum Gunung Merapi, petilasan Mbah Maridjan selama 2 jam perjalanan.
Museum dan Lava Tour Gunung Merapi |
Batu Alien |
Istana Ratu Boko |
Museum Affandi |
Ada pula kunjungan kami ke Museum Affandi, Benteng Vredeburg, Istana Ratu Boko dan masih banyak lagi. Duh, jadi kangen traveling ke Jogja lagi deh. Eits, jangan salah, berwisata ke Malang pun mama papaku masih kuat lho, alhamdulillah. Impian kami selanjutnya adalah road trip to Bali, semoga terwujud aamiin 😍
Menjaga Pola Makan, Gaya Hidup dan Rutin Minum Susu
Mama dan papaku sudah lama mengurangi porsi makan karbohidrat. Nasi, roti, singkong, jagung, gulali, es krim dan sebagainya dinikmati secukupnya. Mengonsumsi sayur, buah-buahan tentu banyak manfaatnya, termasuk rutin minum susu.
Memang sih, kebiasaan minum susu identik dengan anak-anak karena mereka dianggap memerlukan nutrisi yang banyak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Bagaimana dengan lansia yang pertumbuhannya telah berhenti? Perlukah minum susu untuk orang tua? Menurut Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan kalsium orang yang berusia lebih dari 50 tahun adalah sebanyak 1000 mg kalsium per hari.
Susu Boost Optimum dari Nestle Health Science |
Boost Optimum - Karena Mimpi Tak Kenal Usia |
Nestle Boost Optimum, Bantu Kebutuhan Gizi Lansia |
Itulah caraku mewujudkan mimpi mama dan papa tersayang menjadi nyata. Meskipun lansia, orang tuaku masih memiliki semangat membara menggapai segala asa. Bagaimana bentuk support teman-teman kepada orang tua kalian?
Teman-teman, ikutan photo & story competition dari Boost Optimum yuk! Kalian bisa menuliskan kisah seru bagaimana cara kalian memberi support pada orang tua untuk meraih mimpinya. Jarang kan, momen seperti ini? Yuk, buruan share cerita km! Cek IG-nya di @nestlehealthscience_id ya untuk lebih lengkapnya.
Aku yakin, semua ingin memberikan yang terbaik agar kebahagiaan lahir batin sekaligus dunia akhirat dapat diraih sebaik-baiknya aamiin 😃